Profil dan Sejarah Sanggar Seni Larasati

 

Sejarah Sanggar Seni Larasati


        Sanggar Seni Larasati didirikan pada 15 Oktober 2017 dengan visi untuk Menjadi pusat pengembangan dan pelestarian seni tradisional yang inspiratif dan berdaya saing tinggi, serta menciptakan komunitas yang harmonis melalui seni tari, teater, dan musik tradisional.. Dipimpin oleh Hening Pamudi Larasati sebagai Ketua dan Happy Merdikowati sebagai Wakil Ketua, sanggar ini terletak di Desa Padamara RT 01 RW 02, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

        Dengan keanggotaan sekitar 80 orang yang terdiri dari berbagai usia, mulai dari anak usia dini hingga dewasa, Sanggar Seni Larasati aktif dalam tiga bidang utama: seni tari, seni teater, dan seni musik tradisional. Setiap hari Minggu, anggota sanggar berkumpul untuk menjalani latihan rutin, memperdalam keterampilan mereka, dan mempersiapkan berbagai pementasan.

        Prestasi Sanggar Seni Larasati tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka telah meraih berbagai penghargaan dalam lomba tari, teater, serta tampil di acara televisi dan ajang seni di Purbalingga. Keberhasilan ini tidak hanya membanggakan tetapi juga menjadi bukti dedikasi dan kerja keras para anggotanya. Sanggar Seni Larasati terus berupaya untuk menjadi pusat seni yang inspiratif dan edukatif, memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya tradisional Indonesia.



VISI & MISI SANGGAR SENI LARASATI

Visi
 

Menjadi pusat pengembangan dan pelestarian seni tradisional yang inspiratif dan berdaya saing tinggi, serta menciptakan komunitas yang harmonis melalui seni tari, teater, dan musik tradisional.

 

Misi
 

  • 1.   Mengembangkan Bakat Seni : Menyediakan pelatihan berkualitas untuk anggota dari berbagai usia guna mengembangkan keterampilan mereka dalam seni tari, teater, dan musik tradisional.

 

  • 2.  Melestarikan Budaya Lokal : Mempromosikan dan melestarikan seni dan budaya tradisional Indonesia melalui berbagai kegiatan dan pertunjukan seni.

 

  • 3.    Meningkatkan Prestasi : Berpartisipasi dalam berbagai kompetisi dan acara seni untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan serta prestasi anggota sanggar.

 

  • 4.   Membangun Komunitas : Menciptakan lingkungan yang mendukung dan kolaboratif di mana anggota dapat belajar, berlatih, dan berkembang bersama.

 

  • 5.   Mengadakan Kegiatan Rutin : Menyelenggarakan latihan rutin dan acara seni untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas anggota.

 

  • 6.   Kolaborasi dengan Pihak Lain : Bekerja sama dengan lembaga pendidikan, komunitas seni, dan pihak lainnya untuk memperluas jangkauan dan dampak kegiatan sanggar.

 

  • 7.   Mengapresiasi Seni : Mengadakan pertunjukan dan pameran seni untuk memperkenalkan hasil karya anggota kepada masyarakat luas, sehingga meningkatkan apresiasi terhadap seni tradisional.

 

 

 

Komentar